Hujan di penghujung tahun 2019
Ini adalah tulisan yang aku tunjukan pada hujan yang bukan di bulan Juli— Malam itu, ketika kita sudah puas mengelilingi sudut kota kecil tempat kita tinggal hujan deras turun dengan lebat. Belum pukul sembilan malam. Tapi kamu sudah takut karena membawaku terlalu lama ditengah hujan. Padahal aku sangat menikmati, Kita putar arah, Mengetuk pintu kerabat; demi meminjam jas hujan atau apapun untuk melindungiku. Hangat. Tapi bukan karena jaket yang dipinjam. Kita melaju lagi membelah jalanan yang masih dipenuhi jutaan bulir air dari langit. Saat itu aku bertanya, “apa lebih baik kita berteduh?” Kamu menggeleng tidak setuju dan terus melaju. “Tapi kamu aman kan? Hujannya tidak menembus jaket?” Lagi, dirimu hanya mementingkan diriku. Aku melihat bagaimana air yang mencoba menerobos matamu atau dinginnya angin malam yang menerpa tubuhmu. “Kita berteduh.” Ucapku final. Lagi kamu menggeleng. “Berteduh berdua menunggu hujan biasanya dilakukan oleh orang yang pacaran bukan?” Katamu. Aku bingu